Seven Heaven di Camp Nou

 
Lionel Messi. (Foto: Reuters)
Lionel Messi.
BARCELONA – Barcelona dipastikan melaju ke babak perempat final Liga Champions 2011/2012. Tim tuan rumah berhasil menang dengan skor fantastis 7-1 (10-2) pada leg kedua Liga Champions babak 16 besar atas Bayer Leverkusen.

Meski sudah mengantongi kemenangan 3-1 dari hasil pertemuan leg pertama, tapi Barca sepertinya tidak main-main menghadapi Leverkusen. Terbukti, juara bertahan Liga Champions ini tetap menurunkan skuad terbaik.

Meski demikian, Barca terlihat masih terlalu perkasa buat Leverkusen. Juara La Liga ini, yang mengandalkan Xavi sebagai playmaker, tanpa henti terus menggempur pertahanan tim asal Jerman tersebut.

Peluang pertama didapat oleh Barca lewat Messi pada menit sembilan. Tendangan bintang Barca ini dari sebelah kanan, masih dapat diselamatkan oleh Bernd Luno, yang kali ini menjadi kiper utama Leverkusen.

Messi kembali menjadi momok menakutkan pertahanan Leverkusen. Terbukti, penyerang mungil asal Argentina itu berhasil membawa Barca memimpin, setelah tendangan chip nya tidak mampu dibendung oleh Leno. 1-0 (4-1) Barca memimpin.

Leverkusen yang berusaha mengejar ketertinggalan tiga gol, justru kembali kebobolan. Kiper Leno harus rela melihat bola masuk ke gawangnya untuk kedua kali, lewat aksi cemerlang Messi. 2-0 (5-1) Barca unggul.

Barca semakin menggila pada babak kedua. Messi mampu menambah pundi-pundi gol dengan mencetak gol ketiga pada pertandingan ini, setelah memanfaatkan umpan silang Cesc Fabregas. 3-0 Barca memimpin.

Pemain pengganti Tello tidak mau ketinggalan. Masuk menggantikan Iniesta, pemain muda itu tidak membuang kesempatan untuk menambah keunggulan tim tuan rumah menjadi 4-0 di menit 62.

Messi melengkapi performa gemilangnya pada pertandingan ini, dengan mencetak gol kelima buat Barca. Gol dari Tello (55 dan 62) dan Messi (84) bergantian mencetak gol untuk melengkapi pesta kemenangan menjadi 7-0.

Akhirnya, Leverkusen mendapatkan gol hiburan lewat pemain pengganti Bellarabi beberapa saat menjelang pertandingan berakhir. Skor 7-1 ini bertahan hingga pertandingan usai.

Kandaskan Vietnam, Timnas U-21 Tembus Final


Kandaskan Vietnam, Timnas U-21 Tembus Final

Andik Vermansyah.(foto:Okezone)
Andik Vermansyah.(foto:Okezone)BANDAR SERI BEGAWAN - Tim nasional Indonesia U-21 akhirnya lolos ke babak final piala Sultan Hassanal Bolkiah 2012. Garuda muda lolos ke babak final setelah mengandaskan perlawanan Vietnam dengan skor meyakinkan, 2-0.

Kemenangan Indonesia ini tak lepas dari peran para pemain Indonesia yang berhasil mengimplementasikan taktik dari pelatih Widodo Cahyono Putro. Bermain taktis, Indonesia berhasil unggul di menit 36 lewat Miko Ardianto, dan gol Andik Vermansyah di menit ke 71.

“Kunci kemenangan karena anak-anak melaksanakan instruksi pelatih. Sebelum pertandingan, saya meminta mereka untuk menguasai lini tengah dan memperkuat lini belakang. Vietnam tak boleh leluasa di tengah,” tutur Widodo kepada para wartawan usai pertandingan, Rabu (7/3/2012).

Pelatih Widodo nampaknya enggan terhanyut dalam euforia berlebihan karena lolos ke babak final. Pelatih asal Cilacap yang memulai karier di klub Warna Agung ini meminta timnya tidak terlalu jumawa, serta mengharapkan doa dan dukungan rakyat Indonesia.

“Untuk ke depan, semangat ini harus tetap dijaga. Kita berharap kondisi tak drop. Boleh gembira tetapi tetap injak bumi. Kami juga berharap doa dan dukungan rakyat Indonesia,” tandasnya.

Lawan Indonesia di babak final nanti hingga kini belum diketahui. Pasalnya laga semifinal antara Brunei Darusallam melawan Myanmar baru akan dimainkan malam nanti, tepatnya pukul 19.00 WIB.

Pep Tertawakan Rumor Chelsea


Pep Tertawakan Rumor Chelsea

 
Josep 'Pep' Guardiola i Sala (Foto: Getty Images)

BARCELONA – Lowongnya kursi kepelatihan Chelsea, menyasarkan rumor ke sejumlah sosok pelatih, termasuk Josep Guardiola. Tapi Entrenador Barcelona itu tak ambil pusing, bahkan menjadikannya bahan tertawaan.

Chelsea memang masih ditangani caretaker Roberto Di Matteo – mantan asisten pembesut yang di PHK, André Villas-Boas. Tapi demi mengantisipasi keserupaan hasil Di Matteo dengan Villas-Boas dan dengan asumsi Di Matteo tak diperpanjang kontraknya di akhir musim, tentu Chelsea sudah harus menyiapkan nama baru.

Mulai dari Joachim Löw (timnas Jerman), Rafael Benítez, José Mourinho hingga Guardiola menjadi target isu dan spekulasi suksesor Villas-Boas yang akan menjadi pelatih kedelapan yang akan menempati kursi panas di Chelsea itu.

Saat dijumpai para pewarta yang ingin bertanya soal spekulasi tersebut, Guardiola malah menjawabnya dengan candaan dan senyum lebar. Saat ditanya rumor tentang kontak yang dilakukan manajemen Chelsea dan dirinya, Pep hanya berseloroh: “Saya berbicara setiap hari di telepon dengan Chelsea”.

Soal nasib Villas-Boas, Guardiola mengaku turut prihatin. Memang sepakbola di masa sekarang, amat berbeda. Para pemilik klub-klub besar, mayoritas mementingkan hasil dibanding upaya.

“Villas-Boas sudah terlihat sebagai pelatih yang hebat. Tapi masa kepelatihan seorang arsitek di masa ini bergantung pada hasil yang diraih, bukan usaha dan kemampuan saja. Tapi saya tidak mahir menghakimi alasan pemecatannya,” pungkasnya kepada ESPN, Rabu (7/3/2012).

Mata-Meireles Antar Chelsea ke Perempat Final


Mata-Meireles Antar Chelsea ke Perempat Final



Pemain Chelsea, Gary Cahill (tiga dari kanan) bersitegang dengan pemain Birmingham City, Nikola Zigic pada partai ulangan Piala FA. Chelsea akhirnya menang 2-0 dan berhak lolos ke babak perempat final.
TERKAIT
BIRMINGHAM, KOMPAS.com Chelsea berhasil melaju ke babak perempat final Piala FA setelah membungkam Birmingham City 2-0 pada laga ulangan putaran kelima Piala FA, Selasa atau Rabu (7/3/2012) dini hari WIB. Di babak perempat final, Chelsea akan melawan Leicester City pada 18 Maret.
Pertandingan ini harus diulan, karena sebelumnya mereka hanya bermain seri 1-1 di Stadion Stamford Bridge. Dengan kemenangan 2-0, maka Chelsea unggul agregat 3-1.

Kemenangan Chelsea berkat gol yang diciptakan Juan Mata dan Raul Meireles ini juga menandai debut Roberto Di Matteo sebagai pelatih sementara Chelsea, menggantikan Andre Villas-Boas yang dipecat pada Minggu (4/3/2012) lalu.

Setelah hanya bermain imbang 1-1 di Stamford Bridge pada pertandingan sebelumnya, kedua tim saling berebut kemenangan demi memastikan tiket ke perempat final. Roberto Di Matteo langsung menurunkan kekuatan penuh. Dia memainkan tiga penyerang, yakni Fernando Torres, Salomon Kalou, dan Juan Mata.

Meski begitu, "The Blues" terlihat kesulitan mengembangkan permainannya. Beberapa kali usaha Fernando Torres dan kawan-kawan berhasil dipatahkan oleh barisan pertahanan tim tuan rumah. Selain itu, Chelsea juga tampak terlalu terburu-buru dalam memanfaatkan peluang. Alhasil, Chelsea terpaksa bermain imbang setelah skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Sepanjang babak pertama, Chelsea menguasai permainan sebesar 53 persen dengan melepaskan tiga tembakan tepat ke gawang dari enam percobaan tembakan. Sementara itu, Birmingham melepaskan tiga tembakan dari empat percobaan.

Selepas turun minum, Chelsea kembali mengambil inisiatif serangan. Penetrasi Juan Mata di dalam kotak penalti Birminham nyaris membuahkan hasil. Namun, tembakan pemain asal Spanyol itu masih bisa dimentahkan oleh Colin Doyle pada menit ke-49.

Meski begitu, Mata akhirnya mampu membawa timnya unggul berkat gol yang diciptakannya pada menit ke-54. Mata berhasil menguasai bola setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Birmingham yang berawal dari umpan Ramires.

Hanya berselang enam menit, Raul Meireles berhasil menggandakan keunggulan bagi timnya. Dari luar kotak penalti, Meireles, yang menerima bola dari umpan tarik Ramires, melepaskan tembakan keras yang membuat bola bersarang ke pojok kanan atas gawang Birmingham.

Chelsea memiliki kesempatan emas untuk menambah keunggulan setelah mereka mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-70. Wasit langsung menunjuk titik putih begitu Fernando Torres dijatuhkan Guiranne N'daw di kotak terlarang. Sayang, peluang tersebut sia-sia. Doyle berhasil mengeblok tembakan Mata yang maju sebagai eksekutor.
Tak peduli dengan kegagalan tersebut, Chelsea terus menggempur tim tuan rumah. Sayang, beberapa peluang yang tercipta gagal dikonversi Chelsea menjadi gol. Meski begitu, kemenangan 2-0 sudah cukup buat Chelsea untuk lolos ke perempat final.

Riquelme: Messi Genius dan Iniesta Unik

Riquelme: Messi Genius dan Iniesta Unik

BUENOS AIRES, KOMPAS.com- Mantan pemain Barcelona, Juan Roman Riquelme, menyebut Lionel Messi adalah pemain yang genius. Sedangkan, soal Andres Iniesta, dia menyebutnya sebagai pemain unik.
Riquelme makin melihat kegeniusan Messi ketika mampu mencetak hat-trick bagi Argentina pada laga persahabatan melawan Swiss. "Dia (Messi) seorang pemain genius dan berbeda dari setiap (pemain terbaik). Ia adalah pecetak gol dan dia lebih cepat dengan bol dibandingkan tanpa bola. Itu merupakan hal yang paling sulit," ujar Riquelme seperti dilansir Goal.com.

Riquelme sangat terkesan oleh permainan yang ditunjukkan Messi. Menurutnya, bintang Barcelona itu bisa mencetak gol dari sudut mana pun seperti yang dia lakukan pada saat melawan Swiss kemarin.

Menurut Riquelme, di Barcelona ada pesaing berat Messi yang tak kalah hebatnya, yaitu Andres Iniesta. Menurutnya, Iniesta adalah pemain unik dan mampu memengaruhi permainaj dengan baik. Menurutnya, tak ada seorang pun seperti dia.

"Jika kita harus bicara tentang pemain lain, yang terbaik bagi saya adalah Iniesta. Tak seorang pun seperti dia. Dia adalah pemain yang unik. Dia mampu bermain di segala posisi dan dapat menciptakan serangan berbahaya," tandasnya.

Final Copa del Rey Digelar di Vicente Calderon

Final Copa del Rey Digelar di Vicente Calderon

MADRID, KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) akhirnya memutuskan stadion tempat berlangsungnya final Copa del Rey 2012. RFEF akhirnya menunjuk kandang Atletico Madrid, Stadion Vicente Calderon, sebagai tempat berlangsungnya final yang akan mempertemukan Barcelona dan Athletic Bibao tersebut.

Keputusan itu diambil, setelah sejumlah petinggi RFEF melakukan pemungutan suara dalam sebuah rapat, Selasa (6/3/2012). Pemungutan suara itu dilakukan karena kedua finalis sebelumnya memiliki keinginan berbeda mengenai stadion yang akan dipakai.

Barcelona ingin final itu dilansungkan di Vicente Calderon, sedangkan Bilbao mau di Cartuja de Sevilla. Akhirnya, setelah dilakukan pemungutan itu, keinginan Barcelona didukung oleh 22 petinggi RFEF, dan hanya 14 petinggi yang mendukung Bilbao.

"RFEF mengumumkan bahwa final kejuaran itu akan berlangsung pada 25 Mei 2012 di Stadion Vicente Calderon," ujar juru bicara RFEF, Jorge Carretero seperti dilansir Soccernet.

Terakhir kali final Copa del Rey yang mempertemukan Barcelona dan Athletic Bilbao digelar di Stadion Mestalla pada 2009. Ketika itu, lagu kebangsaan Spanyol yang dinyanyikan disoraki oleh suporter kedua klub. Maklum, Barcelona dan Bilbao merupakan klub dari wilayah yang cenderung ingin terlepas dari Spanyol, yakni Catalan dan Basque.

Deschamps Juga Sesalkan Pemecatan AVB

Deschamps Juga Sesalkan Pemecatan AVB

LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Olympique Marseille, Didier Deschamps,  mengaku tak tertarik menggantikan Andre Villas-Boas yang baru saja dipecat oleh Chelsea, Minggu (4/3/2012). Deschamps menyatakan hanya ingin fokus membantu Marseille meraih gelar pada musim ini.

"Hari ini, saya ada di sini (Marseille). Kenyataanya bahwa ada seorang pelatih yang dipecat. Tidak peduli dari negara mana, tim, atau pelatih itu berasal, melihat seorang pelatih dipecat membuat saya kecewa, meski pemecatan bisa terjadi kapan saja ketika Anda adalah seorang pelatih, " beber Deschamps.

AVB dipecat setelah hanya memberikan dua kemenangan dalam sembilan laga terakhir, Minggu (4/3/2012). Hasil itu pun membuat Chelsea terancam gagal finis di empat besar Premier League dan tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions. Untuk sementara, jabatan yang ditinggal Villas-Boas diisi Asisten Manajer, Roberto Di Matteo.
Sebelum Deschamps, sejumlah pelatih juga mengaku menyayangkan keputusan Chelsea memecat Villas-Boas, misalnya Alex Ferguson dan Arsene Wenger. Menurut mereka, Villas-Boas berpotensi menjadi pelatih besar dan layak mendapat kesempatan membuktikan diri.